Bagi
keluarga kami, semua hal yang berkaitan dengan sekolah adalah
tanggung jawab anak. Saya sebagai ibu hanyalah memfasilitasi saja.
Seperti mengantar jemput, memastikan bekal makanan selalu tersedia
dan menyiapkan uang untuk menabung maupun infak. Konsekuensi dari hal
ini, anak mau nggak mau harus pandai memanajemen dirinya sendiri.
Jika tidak, dia sendiri yang akan menanggung akibatnya.
Contoh
kasus, perihal menabung. Jadwal menabung di sekolah adalah hari senin
dan kamis. Bunda akan menyiapkan uangnya jika Reksa meminta pada
Bunda di pagi harinya. Jika Reksa tidak meminta, Bunda juga tidak
menyiapkannya. Pada suatu hari Reksa bilang bahwa tadi saat sekolah
dia lupa tidak menabung.
“Bunda
ki pasti lupa. Tadi tu harusnya nabung, Bun. Kan hari Senin,”
protes Reksa.
“Ya
kan Mbak Reksa nggak minta. Ya Bunda juga nggak ngasih. Lagian Mbak
Reksa kan tau kalau Bunda sering lupa. Jadi, Mbak Reksa yang harus
mengingatkan Bunda,” timpal saya.
“Ya
udah, Bun. Saya minta uang sekarang buat nabung.”
“Terus
mau ditabung kapan?”
“Besok
selasa. Kata Bu Guru, kalau lupa, nabungnya boleh hari selasa,”
jelas Reksa.
“Oh.
Oke.” Saya mengambilkan uang sepuluh ribu dan memberikannya pada
Reksa.
Dari
kejadian tersebut, minimal Reksa belajar tentang dua hal. Pertama,
tanggung jawab. Reksa jadi paham bahwa semua hal yang terjadi dalam
hidupnya tidak lepas dari perannya. Jika dia lupa, itu berarti dia
sendiri yang akan menanggung akibatnya. Maka, harapannya kelak di
kemudian hari dia akan berusaha untuk tidak melupakan apa yang
menjadi tanggung jawabnya.
Kedua,
komunikasi. Karena lupa, Reksa harus berkomunikasi dengan saya dan Bu
Guru. Pada saya, Reksa menceritakan kejadian seperti yang saya
ceritakan di atas. Terjadilah obrolan antara saya dan Reksa yang
membuatnya menjadi lebih paham tentang tanggung jawabnya. Pada Bu
Guru, Reksa belajar menyampaikan alasan mengapa dia lupa tidak
menabung pada hari senin.
Bagi
orang dewasa, kejadian seperti di atas sangat sederhana. Namun, bagi
anak-anak seperti Reksa, kejadian di atas adalah masalah serius.
Melalui kejadian demi kejadian seperti itu, Reksa belajar
menyelesaikannya satu demi satu. Ya, dia yang harus menyelesaikannya
sendiri. Karena dia yang menjalani hidupnya. Bukan saya, orang
tuanya.
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Komentar
Posting Komentar