Manusia bisa berencana, tapi Tuhanlah yang menentukan. Mungkin kalimat itulah yang tepat untuk menggambarkan perjalanan game level 5 dua minggu kemarin.
Masih teringat jelas dalam ingatan, kalau dalam aliran rasa game level 4 saya berkomitmen untuk menjalankan game selanjutnya dengan lebih baik. Tapi ternyata pada akhir bulan oktober, bapak dipanggil ke hadirat Allah SWT. Tentu saja fokus saya (terutama seminggu pasca meninggalnya bapak) harus berpindah ke rumah bapak. Menyiapkan serangkaian acara tahlilan saban hari selama seminggu.
Beberapa hari, saya memang bisa mendampingi anak-anak membaca buku. Namun, beberapa hari pula saya terpaksa kehilangan waktu. Dalam melaporkan game pun terpaksa merapel.
Yang membuat saya lega, deskripsi laporan game yang saya buat lebih baik dari game sebelumnya. Lumayan detail, meski belum sesuai harapan saya sebelumnya. Semoga pembelajaran di game selanjutnya, saya bisa lebih baik lagi.
Masih teringat jelas dalam ingatan, kalau dalam aliran rasa game level 4 saya berkomitmen untuk menjalankan game selanjutnya dengan lebih baik. Tapi ternyata pada akhir bulan oktober, bapak dipanggil ke hadirat Allah SWT. Tentu saja fokus saya (terutama seminggu pasca meninggalnya bapak) harus berpindah ke rumah bapak. Menyiapkan serangkaian acara tahlilan saban hari selama seminggu.
Beberapa hari, saya memang bisa mendampingi anak-anak membaca buku. Namun, beberapa hari pula saya terpaksa kehilangan waktu. Dalam melaporkan game pun terpaksa merapel.
Yang membuat saya lega, deskripsi laporan game yang saya buat lebih baik dari game sebelumnya. Lumayan detail, meski belum sesuai harapan saya sebelumnya. Semoga pembelajaran di game selanjutnya, saya bisa lebih baik lagi.
#gamelevel5
#bundasayang
#IIP
#KuliahBunsayIIP
Komentar
Posting Komentar